Pertumbuhan Ekonomi Jatim Kian Menguat pada Semester I/2023
BI – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mengumumkan hasil kinerja perekonomian Jatim pada semester I/2023 yang menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,10 persen (year on year/yoy). Keberhasilan ini didorong oleh pertumbuhan positif di seluruh sektor usaha.
Menurut Kepala BPS Jatim, Zulkipli, pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal II/2023 juga mengalami peningkatan sebesar 2,66 persen secara kuartal per kuartal (quarter to quarter/q to q). Pada year on year basis, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2023 bahkan mencapai 5,24 persen dibandingkan kuartal II/2022.
Zulkipli menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim dalam periode April hingga Juni ini berhasil mempertahankan tren positif sejak kuartal sebelumnya (Januari hingga Maret) yang mencatat pertumbuhan 4,96 persen. Pengumuman tersebut disampaikan dalam paparan Berita Resmi Statistik (BRS) pada Senin, 7 Agustus 2023.
Salah satu faktor penting dalam kesuksesan ini adalah pertumbuhan di sektor pengadaan listrik dan gas, serta sektor transportasi dan pergudangan. Kedua sektor ini mendapatkan dorongan dari momen Lebaran, libur sekolah, dan penambahan produksi listrik di Pasuruan.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jatim juga didorong oleh kekuatan dari berbagai sektor utama, termasuk industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan jasa ekspansi. Kontribusi ekonomi Jatim dalam perekonomian Pulau Jawa mencapai 25,23 persen.
Berdasarkan data, sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar pada semester I/2023 dengan kontribusi sebesar 30,56 persen dan pertumbuhan sebesar 3,95 persen (yoy). Disusul oleh sektor perdagangan dengan kontribusi 18,94 persen dan pertumbuhan 6,48 persen, sektor pertanian dengan kontribusi 11,34 persen dan pertumbuhan 1,8 persen, sektor konstruksi dengan kontribusi 8,69 persen dan pertumbuhan 6,04 persen, serta sektor akomodasi, makanan, dan minuman dengan kontribusi 5,78 persen dan pertumbuhan 8,85 persen.
Zulkipli juga menyoroti proyek-proyek strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi Jatim, seperti jalan tol Pasuruan-Probolinggo, pembangunan Bandara Kediri, smelter Gresik, serta proyek gorong-gorong di berbagai kabupaten/kota yang terus berkembang.
Meskipun perekonomian global diproyeksikan melambat pada 2023 karena tekanan sektor perbankan di negara maju, Indonesia menunjukkan stabilitas yang baik. Peningkatan permintaan terlihat dari sektor manufaktur, indeks penjualan eceran, penjualan kendaraan, serta kunjungan wisatawan internasional.
Di tengah tantangan global, ekonomi Jatim terus menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Geliat penjualan kendaraan bermotor juga terus mengalami peningkatan, meskipun mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya.
Semua indikator positif ini memberikan harapan bagi perekonomian Jatim untuk terus berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional.