Kemitraan DP World dan Maspion Siap Bangun Terminal Peti Kemas Megah di Jatim
BI – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah memberikan dukungan penuh terhadap kolaborasi antara perusahaan swasta global DP World dan perusahaan swasta nasional Maspion Group dalam memulai pembangunan Terminal Peti Kemas berkapasitas 3 Juta TEUs di Jawa Timur.
Terminal peti kemas yang ambisius ini diharapkan akan menjadi pintu gerbang perdagangan strategis yang menghubungkan Indonesia dengan pasar regional dan global.
Dimulainya pembangunan Terminal Peti Kemas di Jawa Timur telah ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Konsesi Pelabuhan dan Peluncuran Proyek Terminal Peti Kemas Jawa Timur DP World – Maspion di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Langkah bersejarah ini melibatkan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik Ditjen Perhubungan Laut, Hotman Siagian, bersama Direktur PT Pelabuhan Indonesia Maspion, Oei Marianus, melakukan penandatanganan tersebut, yang disaksikan oleh Menteri Perhubungan.
Dalam pernyataannya, Menteri Perhubungan menyebutkan bahwa terminal peti kemas di Jawa Timur akan menjadi terminal kelas dunia yang memiliki peran strategis sebagai jalur perdagangan penting yang menghubungkan perusahaan Indonesia dengan pasar regional dan global.
Kemitraan yang mengesankan ini diharapkan mampu membuka konektivitas perdagangan yang lebih besar dan memperluas jaringan pelabuhan serta logistik global yang dimiliki oleh DP World.
Sultan Ahmed Bin Sulayem, Chairman and CEO DP World, dengan semangat menjelaskan bahwa kemitraan yang kokoh dengan Maspion Group untuk membangun infrastruktur baru di Gresik akan memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pintu gerbang perdagangan dan logistik utama.
Selain itu, kemitraan ini diharapkan juga dapat meningkatkan ketahanan rantai pasokan dan memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan DP World.
Alim Markus, Chairman dan CEO Maspion Group, menyatakan bahwa kemitraan ini adalah wujud komitmen Maspion Group untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan peluang investasi, kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan fiskal negara dan sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam perjanjian konsesi yang signifikan ini, pemerintah memberikan hak konsesi kepada PT Pelabuhan Indonesia Maspion untuk melakukan kegiatan pengusahaan Terminal Peti Kemas di Gresik, Jawa Timur.
Total nilai aset yang dikonsesikan senilai 109,51 Triliun dengan masa konsesi yang panjang, mencapai 71 tahun, dengan fee konsesi sebesar 3,00%.
Hal ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat logistik dan perdagangan yang bertaraf internasional.**