Bank Indonesia Luncurkan Proyek Garuda Untuk Pengembangan Rupiah Digital

0
160

 

BI-Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia (BI), BI saat ini sedang mengkaji untuk pengembangan Rupiah Digital atau biasa disebut Central Bank Digital Currency (CBDC).

Atas dasar hal tersebut, BI meluncurkan Proyek Garuda untuk memayungi berbagai inisiatif eksplorasi atas berbagai pilihan desain arsitektur CBDC Indonesia yang diberi nama Rupiah Digital.

Rupiah Digital sendiri merupakan mata uang Rupiah yang berwujud digital dan dapat digunakan seperti halnya uang kertas dan logam, uang elektronik (chip dan serverbased) dan uang dalam Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) seperti kartu kredit dan kartu debit yang sudah umum dipakai masyarakat saat ini.

Rupiah Digital hanya diternitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia. Rupiah Digital sendiri bukan merupakan aset kripto ataupun stablecoins.

Dalam penerbitannya nanti, Rupiah Digital akan dibuat dalam dua jenis yaitu Rupiah Digital wholesale (w-Rupiah Digital) dan Rupiah Digital ritel (r-Rupiah Digital).

Rupiah Digital wholesale diterbitkan dengan cakupan akses terbatas dan didistribusikan untuk penyelesaian transaksi wholesale, seperti : operasi moneter, transaksi pasar valas, serta transaksi pasar uang.

Sedangkan Rupiah Digital ritel, diterbitkan dengan cakupan akses yang terbuka untuk publik dan didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel dalam bentuk transaksi pembayaran ataupun transfer, baik oleh personal/individu maupun bisnis.

Langkah awal BI dalam menjalankan Proyek Garuda adalah dengan menerbitkan White Paper sebagai sarana komunikasi kepada publik serta menghimpun berbagai masukan dari berbagai pihak terkait atas rencana pengembangan Rupiah Digital.

Selanjutnya, BI akan menempuh rangkaian pengembangan secara interaktif dan bertahap dengan menggalang pandangan publik terhadap desain Rupiah Digital.

Rangkaian pengembangan dilakukan dengan cara melakukan konsultasi publik (Consultative Paper dan Focus Group Discussion), eksperimen teknologi (proof of concept, prototyping, dan piloting / sandboxing), dan diakhiri review atas stance kebijakan.

Berbagai tahapan di atas bertujuan untuk membuka ruang fleksibilitas yang luas bagi stakeholder terkait untuk menyiapkan diri dan melakukan uji coba secara bersama-sama sebelum Rupiah Digital diimplementasikan.

Meski proses penerbitan Rupiah Digital masih sangat panjang. Tetapi penerbitan Rupiah Digital adalah sebuah keniscayaan. Diharapkan Rupiah Digital menjadi solusi mata uang sah di Indonesia yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan.”*

Leave a reply