Dampak Ramadan dan Lebaran, APPBI Perkirakan Transaksi Di Mal Naik Hingga 30 Persen

0
193

BI – Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaya bahwa selama ramadan dan lebaran 2023 diperkirakan akan terjadi peningkatan sekitar 20 persen sampai 30 persen.

“Diperkirakan akan terjadi peningkatan sekitar 20 persen sampai 30 persen,” kata Alphonzus kepada CNNIndonesia, Selasa, 4/4/2023.

Alphonzus juga mengungkapkan perbedaan produk yang dicari konsumen saat ramadan dan lebaran. Pada saat ramadan, konsumen biasanya berbelanja barang ataupun produk kategori nonmakanan dan minuman, sedangkan saat liburan atau Idul Fitri konsumen lebih banyak mencari produk makanan dan minuman serta hiburan.

“Selama Ramadan, umumnya masyarakat akan berbelanja barang ataupun produk kategori non-makanan dan minuman (non F&B). Pada saat libur ataupun Idulfitri, maka akan beralih ke kategori makanan dan minuman (F&B) serta hiburan,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mewanti-wanti pegadang dan pengusaha untuk tidak berlebihan menaikkan harga selama puasa hingga lebaran 2023.

“Oleh karena itu kami minta betul, pengusaha, pedagang, jangan main-main ini. Naik (harga pangan) sih oke, tapi kalau berlebihan awas. Kita ada satgas,” kata Zulkifli di Kids Republic School, Jakarta, Sabtu, 1/4/2023.

“Kita ada satgas. Langsung diplang, barangnya diambil. Jadi jangan main-main, ini bulan puasa. Untuk mendukung masyarakat banyak, mari kita jaga bareng-bareng. Nyari untung, tapi wajar…boleh naik untung sedikit, terlebih karena bulan puasa Ramadan, tapi awas kalo berlebihan satgas bisa turun tangan,” lanjutnya.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasan menyebut masyarakat harus memahami gejolak harga pangan pada saat ramadan hingga lebaran nanti. Dia juga menyoroti tugas pemerintah untuk memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga.

“Jangan sampai pemerintah hanya berpihak pada konsumen karena produsen juga harus diperhatikan. Kalau harga ditekan terlalu rendah, yang rugi produsen. Jadi jangan sampai hanya berpihak pada masyarakat,” jelas Kasan.**

Leave a reply