BPPD Gandeng GIPI Kembangkan Wisata Sehat Guna Perpanjang Masa Tinggal Wisatawan
BI – Dalam upaya untuk memperpanjang lamanya tinggal wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) terus mendorong wellness tourism atau wisata sehat.
Kunjungan wisatawan ke DIY telah meningkat pesat, bahkan mereka mulai menjelajahi kabupaten-kabupaten di sekitar kota. Tren ini terlihat jelas saat liburan Lebaran Idulfitri, di mana lalu lintas di kota tidak begitu padat.
Sementara itu, pendapatan dari sektor pariwisata di kabupaten-kabupaten juga mengalami peningkatan.
Namun, masih terdapat tantangan dalam memperpanjang lamanya tinggal wisatawan di DIY, dan untuk mengatasi hal ini, berbagai upaya dilakukan, termasuk pengembangan paket wisata sehat.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga telah menetapkan Bali, DIY, dan Solo sebagai daerah yang diprioritaskan dalam pengembangan wellness tourism.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Ketua BPPD DIY, mengungkapkan bahwa setiap daerah memiliki keunikan tersendiri.
Saat ini, DIY sedang diarahkan untuk menjadi pusat wisata sehat, dengan mengambil contoh keberhasilan Bali dalam memperpanjang lamanya tinggal wisatawan melalui wellness tourism.
Menurutnya, DIY juga memiliki potensi besar dalam menerapkan konsep serupa. Konsep wisata sehat di DIY tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan spiritual.
Oleh karena itu, paket-paket wisata yang mengutamakan kesehatan holistik menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi DIY dan memperpanjang lamanya tinggal mereka.
Bendara menjelaskan bahwa saat ini lamanya tinggal wisatawan di DIY masih rata-rata 1,9 hari, dan targetnya adalah meningkatkan angka tersebut setidaknya menjadi 2 hari melalui paket wisata sehat.
Dia juga menekankan bahwa wisata sehat sebenarnya sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama sejak adanya pandemi Covid-19 yang telah mengubah pola perjalanan wisatawan dan meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat.
Dalam upaya mengembangkan wellness tourism di DIY, diperlukan kerja keras dalam sosialisasi dan pelatihan yang intensif. BPPD DIY dan GIPI saat ini tengah fokus pada langkah-langkah ini.
Hal ini disebabkan oleh permintaan tinggi dari wisatawan terhadap kesehatan, termasuk dalam hal makanan. Salah satu contoh keberhasilan implementasi konsep wisata sehat dapat ditemukan di Desa Wisata Sidorejo, Kabupaten Kulonprogo.
Wisatawan yang mengunjungi desa ini akan dimanjakan dengan layanan spa di malam hari, dilanjutkan dengan sesi yoga yang disesuaikan dengan gerakan tradisional Jawa pada pagi hari.
Setelah yoga, wisatawan dapat menikmati minuman sehat dari buah-buahan dan diajak mengunjungi tempat-tempat yang menyimpan manuskrip kuno serta diperkenalkan dengan aksara Jawa.
Kemudian, mereka diajak mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memproduksi jamu, dengan pembuatan jamu disesuaikan dengan keluhan-keluhan wisatawan. Bendara menyambut dengan antusias inisiatif tersebut, dan menekankan perlunya peningkatan upaya serupa di desa wisata lainnya.**