Pembangunan Smelter Freeport di Gresik, Tingkatkan Hunian Ekspatriat di Surabaya
BI – Pembangunan smelter Freeport di Gresik telah didorong oleh keputusan pemerintah, dan akibatnya, sektor properti di sekitarnya menjadi lebih hidup.
Kini, Jawa Timur mulai menarik banyak ekspatriat untuk tinggal. Namun yang menarik, mereka tidak memilih tinggal di Gresik, melainkan di wilayah sekitarnya, yaitu Surabaya.
Dalam konferensi pers, Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, menyatakan bahwa hunian apartemen layanan di Surabaya mulai meningkat pada semester I-2023.
Gelombang ekspatriat yang naik di Surabaya, terutama dengan perkembangan Kawasan Industri JIIPE dan penugasan banyak ekspatriat oleh PT Freeport di smelter baru, telah menyebabkan kenaikan tersebut sejak tahun 2021.
Alasan utama banyak ekspatriat memilih tinggal di Surabaya daripada Gresik adalah karena fasilitas yang lebih nyaman di Surabaya, sementara jarak tempuh antara Gresik dan Surabaya masih terjangkau dan tidak terlalu jauh.
Ferry menjelaskan bahwa banyak perusahaan lain juga telah masuk ke Kawasan Industri JIIPE yang berdekatan dengan Freeport. Luasnya lahan menjadi alasan utama banyaknya perusahaan yang memilih untuk berinvestasi di kawasan industri ini.
Kedatangan perusahaan asal China telah mendorong perkembangan ekspatriat di daerah ini dan berdampak positif pada industri apartemen layanan di Surabaya. Harga sewa apartemen layanan stabil dan tren hunian service apartment di Surabaya mencapai puncaknya dalam 4 tahun terakhir.
Developer masih terus menaruh minat pada Surabaya Barat, yang menjadi lokasi favorit, dan telah banyak menghadirkan proyek dalam 5 tahun terakhir. Perusahaan seperti Pakuwon Group aktif dengan memperkenalkan 2 proyek terbaru, Clayson dan Lancaster Tower.
Kenaikan permintaan dan harga properti diharapkan akan terus meningkat seiring penambahan 121 unit hingga akhir tahun, yang kemungkinan menarik minat banyak ekspatriat Freeport untuk tinggal di Surabaya.**