OJK Rilis Laporan Pengawasan Perbankan Indonesia di Triwulan III – 2023
BI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini merilis Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) Triwulan III-2023, yang tidak hanya memberikan gambaran umum tapi juga melakukan analisis mendalam terhadap kondisi perekonomian global dan domestik. Dalam laporan ini, OJK membahas perkembangan kinerja perbankan, penyaluran kredit atau pembiayaan, serta profil risiko yang dihadapi oleh sektor perbankan.
Dalam konferensi pers pada Jumat (29/12/2023), Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa laporan tersebut tidak hanya mencakup kebijakan perbankan yang diterbitkan oleh OJK pada periode laporan, tetapi juga membahas perkembangan kelembagaan perbankan dan koordinasi antar lembaga terkait.
Selain itu, LSPI Triwulan III-2023 juga menyoroti dampak kelangkaan pasokan pangan terhadap inflasi. Dalam menghadapi tantangan ini, OJK mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dan mengelola risiko yang mungkin muncul.
Dari sisi perekonomian global dan domestik, laporan mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi beberapa negara utama mengalami divergensi seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global. Menurut proyeksi IMF dalam World Economic Outlook (WEO) Oktober 2023, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat dari 3,5 persen (yoy) pada 2022 menjadi 3,0 persen (yoy) pada 2023 dan 2,9 persen (yoy) pada 2024.
Meskipun inflasi global mulai melandai, suku bunga acuan beberapa negara tetap tinggi, sejalan dengan tingkat inflasi yang belum mencapai target. Laporan juga menyebutkan bahwa tekanan inflasi ke depan masih berpotensi tinggi, terutama karena kenaikan harga energi dan pangan yang dipicu eskalasi geopolitik serta fenomena El Nino yang mengganggu produksi pangan.
Perlambatan ekonomi Tiongkok juga menjadi perhatian, karena dapat memengaruhi arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global. OJK menekankan perlunya kewaspadaan terhadap dinamika ekonomi global ini untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul dan menjaga stabilitas sektor keuangan di Indonesia.