Hipertensi, Merokok, Obesitas Menjadi Faktor Risiko Penyakit Jantung

0
105

BI-Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Jantungmu (Use Heart Knowheart)”. Tema itu diangkat dalam peringatan Hari Jantung Sedunia sekaligus HUT Yayasan Jantung Cabang Sidoarjo yang diselenggarakan oleh Yayasan Jantung Cabang Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa, Selasa 17/10/2023.

Kegiatan yang dihadiri Pj. Sekda Sidoarjo Andjar Soerjadianto itu dikemas dalam acara seminar. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawaty, Ketua Yayasan Jantung Indonesia Cabang Sidoarjo dr. Sriatun Subandi dan Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dr. Tjatur Priambodo sebagai narasumber.

Pj.Sekda Andjar Soerjadianto hadir mewakili Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2021 Indonesia telah mempunyai Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang di dalam Peraturan Presiden nomor 86 tahun 2021.

Dikatakannya DBON yang dimaksud merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan Olahraga Nasional yang dilakukan secara efektif efisien unggul terukur sistematis akuntabel dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan industri olaraga.

“Hari ini kita berkumpul di sini dalam rangka salah satu implementasi DBON ini,”katanya.

Disebutkannya data kasus baru penyakit jantung di Indonesia ataupun di Kabupaten Sidoarjo di tahun 2023 sebanyak 3968 kasus. Kasus itu diantaranya pada laki-laki sebanyak 2217 kasus dan pada perempuan sebanyak 1752 kasus.

Menurutnya faktor resiko penyakit jantung lebih tinggi pada laki-laki disebabkan karena adanya penyakit hypertensi, obesitas, merokok.

“Inilah yang mejadi penyebab penyakit jantung banyak diderita oleh laki-laki, selain itu juga ada penyekit penyerta Diabetes melitus, dan kurangnya aktivitas fisik sehingga perlu diupayakan atau mengkampanyekan untuk aktiv bergerak tidak hanya dilakukan oleh pemerintah akan tetapi seluruh masyarakat terutama yang tergabung dalam Club YJI atau club olahraga dalam rangka untuk kesehatan jantung,”sampainya.

Disampaikan Andjar bahwa kesehatan jantung korelasinya sangat tinggi dengan usia harapan hidup. Baik ditingkat nasional maupun di Kabupaten Sidoarjo. Secara nasional usia harapan hidup di Indonesia tahun 2023 dipatok 68,83, sedangkan di Sidoarjo di tahun 2022 kemarin 74,03. Di tahun 2021, usia harapan hidup di Sidoarjo ditargetkan 73,69. Capaiannya melebih target diangka 74,08. Namun di tahun 2022 di targetkan 74,60, akan tetapi hanya tercapai 74,03.

“Saya ingin mencoba untuk mengkuantifikasikan usia harapan hidup ini dalam rangka kita melihat bagaimana sih tren perkembangan terhadap kesehatan yang ada di Sidoarjo ini, dan mengapa saya sebutkan di Tahun 2021 karena tahun 2021 itu adalah awal dari RPJMD Kabupaten Sidoarjo masa kepemimpinan Gus Muhdlor dan H. Subandi dan berakhir nanti di tahun 2026 dengan targetnya adalah 76 sekian yang artinya selama 5 tahun kita menargetkan usia harapan hidup kita ada sekitar 3 tahun dan di Sidoarjo sudah termasuk baik dibandingkan dengan nasional tapi jika dibandingkan dengan Asia Tenggara mungkin masih perlu perbaikan atau perlu peningkatan,” ucapnya.

Andjar juga mengungkapkan penyakit jantung menempati angka tertinggi penyebab kematian di Indonesia. Hal seperti ini harus dicari akar masalahnya. Oleh karenqnya ia mengajak bersama untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana membuat jantung sehat. Mulai dari dijaga makanannya seperti tidak terlalu sering memakan makanan cepat saji ataupun makan berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik.

“Pola hidup seperti ini menjadi pemicu utama penyakit jantung dan itu bisa melanda pada siapa saja,”ujarnya.

Ia juga menambahkan untuk mengatasi masalah tersebut maka penting dilakukan penguatan dan layanan dasar di masyarakat melalui edukasi olahraga yang baik dan benar. Pencegahan primer dan sekunder melalui pemberdayaan kelompok olahraga di masyarakat dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas sumberdaya dan sarana prasarana layanan baik ditatanan masyarakat serta fasilitas kesehatan dan juga fasilitas pelayanan pasca kejadian penyakit juga penting dilakukan.

“Langkah strategis dalam mewujudkan pemberdayaan kelompok olahraga masyarakat di Kabupaten Sidoarjo yang pertama membangun metode pemberdayaan olahraga masyarakat mencakup tiga hal mulailah dengan perencanaan yang baik, lakukan aksi sosial diberbagai event kegiatan, meningkatkan kesadaran dan pendidikan pada berbagai level kelompok masyarakat mulai kelompok remaja dewasa hingga Lansia,”tambahnya.

Pada kesempatan ini pula Pj. Sekda bersama Ketua YJI Sidoarjo menyerahkan hadiah Lomba Senam Lansia Jantung Sehat Beregu yang diraih Juara 1 KJS Janti Kecamatan Sidoarjo, Juara 2 KJS Kecamatan Taman, Juara 3 KJS Kecamatan Candi sedangkan untuk Lomba Senam Jantung Sehat Remaja, Juara 1 KJR SMPN 4 Sidoarjo, Juara 2 KJR SMPN 1 Buduran dan Juara 3 KJR 3 Waru.**

Leave a reply